MAKALAH GEOGRAFI REGIONAL DUNIA
“BENUA
AUSTRALIA”
Dosen Pengajar :
Dr. NASRUDDIN, S.Pd., M. Sc.
Dr. NASRUDDIN, S.Pd., M. Sc.
Disusun Oleh:
RISKA AWALIA (A1A5150) B SITI RAUDAHA(A1A515029) A
YAYU SEPTIA (A1A5150) A APRIYANDA (A1A514005) B
M. ZAKARIA ANSYARI (A1A514036) B JUBAIDAH (A1A5140022) A
INU KENCANA HADI (A1A514077) A SYARIF HIDAYATULLAH
(A1A5140208) B
ANA MULIANA (A1A5150) B BAHRUL ILMI (A1A5150) A
LISA FAULINA (A1A5150) A JUNAIDI (A1A5150) B
M. AZHARY(A1A5150) A M. HIPZE (A1A5150) B
RONIKHA IMAWWATI (A1A5150) A RINA PUSPITA (A1A5150) B
RIDHA OLIVIA HIDINA (A1A515053) B SAIFUL
FAHMI (A1A514093) A
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG
MANGKURAT
BANJARMASIN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Kemudian tak lupa kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Beserta sahabat dan kerabat beliau hingga yaumil akhir.
Ucapan
terimakasih juga kami
berikan kepada Dosen pengampu mata kuliah Geografi Regional Duni
(ABKA 573) Bapak
Dr. Nasruddin, M. Si. Dan kepada kelompok kami
yang sudah bekerjasama dengan baik dalam membantu menyelasaikan penyusunan
makalah ini.
Makalah ini
membahas mengenai “Regionalisasi Dunia dengan
menggunakan Pendekatan dari De Blij and Muller di bagian benua Australia”. Blij and Muller membagi alam dunia menjadi 12 belas
bagian. Masing-masing wilayah itu memiliki perbedaan antar wilayah, sifat, dan
keunikan lingkungan, serta organisasi wilayah.
Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua dan dapat menjadi acuan
pembelajaran untuk selanjutnya dalam bidang mata kuliah Demografi Teknik.
Kurang dan lebihnya kami ucapkan maaf dan terimakasih.
Banjarmasin, 28 September 2017
Penyusun,
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.............................................................................................. i
Daftar
Isi........................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1
Latar Belakang....................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah.................................................................. 2
1.3
Tujuan dan Manfaat Penulisan.............................................. 2
BAB
II : PEMBAHASAN........................................................................ 3
2.1. Negara Persemakmuran (Commonwealth of Australia)........ 3
2.2. Letak, Luas, dan Batas Benua Australia.............................. 6
2.3. Kondisi Fisik Benua
Australia.............................................. 9
2.4. permasalahan dan tantangan yang
dihadapi.......................... 20
BAB
III PENUTUP.................................................................................... 22
3.1
Kesimpulan.............................................................................. 22
3.2.
Saran....................................................................................... 22
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................. 25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Australia merupakan benua yang
berbentuk pulau yang terletak diantara samudra Hindia dan Pasifik dan diapit
oleh kepulauan Asia Tenggara dan daratan Kutub Selatan. Australia juga merupakan sebuah negara monarkhi
konstitusional serta mempunyai sistem pemerintahan parlementer. Secara geografis Australia satu-satunya
tetangga terdekat Papua New Guinea dan Timor-Timur. Jika Australia dan negara
tetangga seperti Indonesia dapat membangun hubungan dengan baik maka kedua
negara akan dapat menstabilkan kawasan. Perbedaan budaya dan kebijakan politik
dalam negeri dan luar negeri kedua negara sangat mempengaruhi hubungan kedua
belah pihak.
Australia adalah sebuah
regenerasi dalam menciptakan beberapa politisi ulung dan handal, hal tersebut
sudah merupakan hal yang biasa. Partai buruh merupakan salah satu partai
politik yang besar di Australia yang selalu berusaha mencetak partai politisi
tersebut. Australia adalah salah satu
dari sejumlah kecil negara di dunia ini
yang rakyatnya diwajibkan untuk
menggunakan hak-hak demokrasi mereka, cara pemilihan adalah preferential.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana letak, luas, dan batas Benua Australia?
2.
Bagaimana kondisi wilayah (Fisik, Sosial, Ekonomi, Politik, dan Budaya) di Benua
Australia?
3.
Apa saja permasalahan dan tantangan yang dihadapi penduduk di Benua
Australia?
1.3 Tujuan Penyusunan Makalah
1.
Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Geografi Regional Dunia (ABKA 573).
2.
Untuk mengetahui letak geografis, luas, dan perbatasan Benua Australia.
3.
Untuk mengetahui kondisi wilayah (Fisik, Sosial, Ekonomi, Politik, dan
Budaya) yang berbeda dengan Negara lainnya di Benua Australia.
4.
Untuk mengetahui permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh penduduk di
Benua Australia.
1.4 Manfaat Penyusunan Makalah
Manfaat yang didapat dari penyusunan makalah ini adalah
kita mengetahui Benua yang ada di dunia selain Benua Asia sebagai keberadaan
Negara Indonesia. Mengetahui perbedaan wilayah, sejarah, fisik, dan ekonomi
yang ada di Benua Australia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Negara Persemakmuran (Commonwealth of
Australia)
Benua
Australia merupakan satu-satunya benua
yang menjadi satu Negara. Benua Australia merupakan benua yang paling stabil di
dunia dimana dalam sejarahnya tidak pernah terjadi ledakan gunung api, penyebab
tsunami, angin topan, bahkan intensitas gempa sangat terbatas. Luas benua
Australia kurang lebih 7.682.300 km2.
Ø Sejarah Benua Australia
a. Tahun
1606 seorang pelaut Belanda bernama Wilhelm Jansz menemukan teluk di
ujung utara Australia yang kemudian diberi nama Teluk Carpentaria. TahuN
b. 1644
Abel Tasman seorang pelaut Belanda emnemukan dua buah pulau yaitu
Pulau Tasmania dan Pulau Selandia Baru.
c. Tahun 1770 James Cook seorang pelaut Inggris menemukan daerah pantai timur
Australia.
Menengok sejarah perkembangan Australia, pada tahun 1901 pemerintahan Australia
memberlakukan kebijakan yang berkenaan
dengan imigan yang masuk ke wilayah Australia.
Kebijakan ini disebut “Immigration Restriction
Act” atau yang dikenal dengan sebutan “White
Australia Policy”. Dapat dilihat
penggunaan istilah “restriction”yang dalam
bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai sebuah pembatasan. Pembatasan dalam hal ini
adalah pembatasan terhadap imigran yang
masuk ke Australia, terutama untuk
orang-orang kulit berwarna. Kebijakan
ini didasari oleh pemikiran untuk
membentuk suatu negara dimana penduduknya
adalah orang-orang dengan ras kulit putih
saja. Masyarakat ras kulit putih dianggap
superior dibandingkan dengan ras kulit berwarna. Namun pada tahun 1907 kebijakan White Australia Policyini dipertimbangkan kembali dengan alasan penguatan dalam bidang
pertahanan dan ekonomi pemerintahan
Australia. Sebagai negara “benua imigran”,
pemerintah Australia sulit untuk
terus-menerus menerapkan kebijakan White
Australia Policy. Australia pada waktu itu sedang membutuh banyak pekerja untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi mereka. Kebijakan pertahanan
juga ingin agar ada kebijakan yang bersifat
lebih plural atau sekuler. Para imigran diharapkan
mampu membantu terwujudnya kekuatan pemerintah
Australia dalam bidang pertahanan dan ekonomi.
Secara resmi semangat multikulturalisme
diimplementasikan dalam kebijakan negara
Australia setelah adanya penghapusan White Australia Policytersebut.
Berbagai kebijakan yang cocok dengan situasi Australia yang kini beragam dan plural
pun diterbitkan oleh pemerintah negara
itu. Secara umum diketahui Kebanyakan
warga Negara Australia adalah orang
pendatang dan bukan Suku Aborigin.
keragaman ini disebabkan oleh banyaknya
pendatang yang datang dari berbagai belahan
di dunia, yang bermukim, bekerja, belajar,
atau mencari suaka di Australia Barat. Oleh karena
itu perbedaan bahasa, ras, budaya, agama dan kepercayaan bukanlah hal yang asing di negara
ini. Arus imigrasi inilah yang sangat
memberikan andil terhadap pertumbuhan
penduduk Australia. Meskipun orang
Australia mempunyai asal-usul yang
berbeda baik dalam hal etnis, agama dan ras,
mereka diharapkan hidup damai antara yang satu dengan yang lainnya. Terdapat kebijakan
toleransi terhadap kebudayaan dan bangsa yang berlainan yakni adanya kebijakan Australia yang
melindungi orang dari adanya
diskriminasi. Kebijakan untuk bersikap
toleran dan untuk melindungi kebudayaan dan
kepercayaan yang berbeda tersebut disebut
kebijakan multikulturalisme. Kebijakan
multikulturalisme di Australia ini dimaksudkan untuk menjaga kerukunan antar sesama
dengan tetap mempertahankan kebudayaan
atau agama masing-masing. Penghapusan kebijakan White Australia Policy yang
digantikan dengan kebijakan multikulturalisme
nyatanya terlihat tidak sepenuhnya menghapus
adanya deskriminasi atau pembedaan
terhadap warga kulit berwarna. Masih terjadi
pasang surut hubungan antara warga kulit
putih dan warga kulit berwarna pasca penghapusan kebijakan White Australia Policy. Oleh karena
itu, penulis tertarik untuk mengetahui
lebih jauh mengenai aplikasi kebijakan
multikulturalisme pasca penghapusan White Australia Policy oleh pemerintahan
Australia. Adapun rumusan masalah yang
diambil penulis dalam makalah ini yaitu bagaimana
kebijakan multikulturalisme terhadap penduduk
kulit berwarna di Australia pasca penghapusan
White Australia Policy?
Commonwealth of
Australia atau yang sering dikenal
dengan nama Australia adalah sebuah benua dengan luas 7,74 juta kilometer
persegi, yang terdiri dari satu negara serta merupakan pulau terbesar dan
sekaligus benua terkecil didunia. Benua Australia pertama kali ditemukan oleh
para pelaut Eropa yang dipimpin oleh
James Cook pada abad ke-18, para
pendatang yang mayoritas berasal dari Inggris dan Irlandia ini membentuk koloni-koloni
di tengah penduduk asli Aborigin dibenua
Australia (Adi, 2007 : 70-74).
Pada tanggal 1 Januari 1901, koloni-koloni tersebut
bersatu kedalam sebuah Federasi, dan terbentuklah Negara Persemakmuran
Australia (Commonwealth of Australia)
dengan ibukota Canberra yang terletak di Australian Capital Territory, sedangkan kota terbesar
dan tertua adalah Sydney ibukota Negara
bagian New South Wales.
Selama satu abad sejak Federasi Australia terbentuk,
Australia hampir selalu terperangkap dalam perdebatan panjang tentang jati diri
yang bermuara pada persoalan sejarah dan geografisnya. Pada satu sisi,
Australia melihat dirinya sebagai bangsa keturunan Anglo Saxon yang memiliki keterikatan sejarah, bahasa,
sosial-budaya, ekonomi, dan emosi kepada
Inggris dan Amerika Serikat
Ciri khas Negara Australia adalah sebagai berikut
1. Australia adalah Negara benua.
2. Australia merupakan benua terkecil di dunia.
3. Disebut Negara kangguru.
4. Penduduk Australia terdiri dari dua
kelompok yaitu bangsa Aborigin (penduduk asli) dan
penduduk pendatang dari Eropa.
5. Senjata khas bangsa Aborigin adalah bumerang.
6. Penghasil wol nomor satu dunia.
7. Peternakan di Australia sebagian
besar adalah biri-biri dengan hasil utama wol.
PETA BENUA AUSTRALIA
2.2 Letak, Luas, dan Batas Benua Australia
Australia merupakan sebuah negara benua yang secara
geografis terletak di Asia. Faktor sejarah dan geografis ini pada kenyataan
telah mempengaruhi cara pandang Australia, termasuk dalam perumusan kebijakan
luar negeri dan pertahanannya (Wuryandari, 2001 :1).
a. Letak Geografis Benua Australia
Gambar 2.1 Peta Benua Australia
Australia terletak 1130 9’ BT dan 1530 39’ diantara 100 41’ dan 430 39 LS seperti yang tampak pada Gambar diatas. Pada Gambar diatas dijelaskan terdapat enam
negara bagian dan dua wilayah. Keenam negara bagian tersebut adalah New South Wales, Victoria,
Queensland, Australia Barat, Australia Selatan dan Tasmania. Sedangkan kedua wilayah tersebut adalah wilayah Australia Utara,
dan wilayah ibukota Australia. Australia
terletak di belahan bumi bagian selatan antara Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia. Australia juga
memiliki garis pantai sepanjang 36.735 km dan
saling berbagi lautan dengan tetangga-tetangganya yang terdekat, yakni
Indonesia dan Papua Nugini. Australia terletak di sebelah tenggara Indonesia.
Pada titik batasnya yang terdekat, Australia dan Indonesia hanya terpisah
beberapa kilometer saja.
b. Luas dan Batas-Batas Benua
Australia
Luas Australia mencapai
7.682.300 km atau hanya sekitar 5,2 wilayah daratan dunia dengan batas-batas
wilayah berikut ini:
·
Ibukota : Canberra
·
Bentuk Pemerintahan : Monarki
Konstitusional
·
Bentuk Negara : Federasi
·
Kepala Negara : Ratu/ Raja Inggris
diwakili Gubernur Jenderal
·
Kepala Pemerintahan : Perdana
Menteri
·
Wilayah Utara berbatasan dengan Laut
Timor (Timor Leste) dan Laut Arafuru (Indonesia).
·
Wilayah Timur berbatasan dengan
Samudra Pasifik dan Laut Tasman.
·
Wilayah Barat dan Selatan berbatasan
dengan Samudra Hindia.
Benua Australia memiliki 8 negara atau daerah,
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Gambar 2.2 Negara Bagian dan Ibu Kotanya
Sumber: http://www.dfat.gov.au/aii/publications/pengantar/index.html
Benua Australia hanya memiliki satu negara, yaitu negara
Australia. Selain wilayah negara di daratan atau benua, negara Australia juga
mempunyai beberapa wilayah pulau, yaitu Pulau Cocos, Christmas, dan Macquarie.
2.3 Kondisi Fisik Benua Australia
Australia merupakan benua terkecil. Jika dilihat dari segi
relief, maka benua ini relatif paling datar karena hanya terdiri atas gurun,
dataran rendah, plato, dan sedikit perbukitan di bagian Timurnya.
a.
Iklim Benua Australia
Berdasarkan letak lintangnya,
Australia memiliki tiga iklim matahari yang berbeda, yaitu kawasan tropis (11
LS – 23 30 LS), kawasan subtropis (23 30 – 35 LS), dan kawasan beriklim sedang
(35 – 44 LS).
Lebih dari sepertiga Benua
Australia terletak di kawasan tropis dan dua pertiga sisanya terletak di
kawasan subtropis dan kawasan beriklim sedang. Pada bagian tengah benua juga
terdapat iklim gurun yang kering dengan amplitudo suhu yang besar. Selain
banyak turun hujan di kawasan Utara (daerah tropis), hujan juga banyak turun di
bagian pegunungan Timur karena adanya pengaruh angin pasat Tenggara dari
perairan Samudra Pasifik yang lembap dan menyebabkan terjadinya hujan
orografis.
Zona iklim di Australia, menurut
klasifikasi iklim Köppen. Luas daratan Australia adalah 7.617.930 km² berada di
atas Lempeng Indo-Australia. Dikelilingi oleh Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik, ia dipisahkan dari Asia oleh Laut Arafura dan Laut Timor. Benua
terkecil di dunia dan negara terluas keenam menurut luas keseluruhan,
Kepemilikan dan keterpencilan Australia menyebabkannya dijuluki sebagai 'benua
pulau dan dipandang sebagai pulau terluas di dunia. Australia memiliki garis
pantai sepanjang 34.218 km (belum termasuk pulau-pulau di lepas pantai benua)
dan pengakuan perluasan Zona Ekonomi Eksklusif seluas 8.148.250 km². Zona
ekonomi eksklusif ini tidak termasuk Teritorial Antarktika Australia. Tidak
termasuk Pulau Macquarie,
Iklim di Australia sangat dipengaruhi oleh arus samudra, termasuk Dipol
Samudra Hindia dan Osilasi El-Niño Selatan, yang berkorelasi dengan kekeringan
yang berkala, dan sistem tekanan rendah tropis bermusim yang menghasilkan
siklon di utara Australia. Faktor-faktor ini mengimbasi curah hujan yang
variatif dari tahun ke tahun. Sebagian besar utara negara ini memiliki iklim
hujan musim panas dominan tropis (monsoon). Di bawah tiga per empat Australia
terletak sebuah gurun atau zona kurang subur. Pojok Barat Daya Australia Barat
memiliki iklim Mediterania. Banyak bagian di tenggara (termasuk Tasmania)
adalah beriklim sedang.
b.
Topografi dan Morfologi
Luas wilayah Australia adalah
7.686.850 km2. Australia beribukota di Canberra.Bentang alam bagian utara
negara ini, Ujung Atas dan Tanah Teluk di belakang Teluk Carpentaria, dengan
iklim tropis mereka, terdiri dari tanah kayu, padang rumput, dan gurun. Di
sudut barat-lautbenua ini adalah tebing batu pasir dan ngarai Kimberley, dan
yang di bawah adalah Pilbara, sedangkan yang di selatan dan pedalaman terdapat
banyak padang rumput, Dataran Victoria Biasa dan Semak Belukar Mulga Australia
Barat. Jantung negara ini adalah dataran tinggi Australia tengah memiliki fitur
yang menonjol, yakni di tengah dan selatan, termasuk pedalaman Gurun Simpson,
Gurun Berbatu Tirari-Sturt, Gurun Gibson, Gurun Sandy-Tanami Besar, dan Gurun
Victoria Besar dengan Dataran Nullarbor yang terkenal di pesisir selatan.
c.
Bentang Alam
·
Gurun Benua Australia, Wilayah gurun
mendominasi daratan Benua Australia, luasnya 1.492.000 km meliputi Gurun Pasir
Besar, Gurun Victoria Besar, Gurun Tanami, Gurun Gibson, Gurun Shimpson, dan
Gurun Stewart. Gurun-gurun tersebut pada umumnya merupakan plato, hanya di
bagian tengah yang berupa gurun dataran rendah.
·
Gunung dan pegunungan Benua
Australia, Pegunungan di Benua Australia terdapat di bagian Timur dengan bentuk
memanjang sejajar pantai sejauh 4.000 km. Rangkaian pegunungan tersebut dikenal
dengan sebutan Pegunungan Pemisah Besar (The Great Dividing Ringe). Jalur
pegunungan tersebut berawal dari Semenanjung York di Utara (wilayah negara
bagian ueensland) dan memanjang sejajar Pantai Timur serta berakhir di kawasan
Pantai Selatan (negara bagian Victoria), mencakup Pegunungan Biru (Blue
Mountains) di sebelah Barat Sydney dan Pegunungan Salju (Snowy Mountains) yang
terletak di sepanjang perbatasan negara bagian New South Wales dan Victoria.
Puncak tertinggi Australia berada di sebelah Tenggara, yaitu di Gunung
Kosciusko (2.230 m) yang termasuk rangkaian Pegunungan Salju.
·
Dataran tinggi Benua Australia,
Dataran tinggi Australia terdapat di Plato Barat. Kawasan tersebut dahulu
adalah kawasan pegunungan yang telah tererosi selama jutaan tahun. Kawasan
plato Barat Australia mencakup Plato Hammersley, Plato Kimberley, dan Plato
Tanah Arnhem, termasuk juga wilayah pegunungan dan perbukitan rendah, seperti
Pegunungan Mac Donnell, Pegunungan Musgrave, Perbukitan Throssell, dan
Perbukitan Robertson. Di kawasan plato Barat ini terdapat ketampakan alam
berupa batu cadas raksasa yang disebut Ayers Rock atau Uluru. Di kawasan plato
Barat inilah terletak gurun-gurun Australia yang terkenal, seperti Gurun
Victoria Besar, Gurun Pasir Besar, Gurun Gibson, dan Gurun Tanami.
·
Dataran rendah Benua Australia,
Dataran rendah Australia terdapat di bagian tengah dan Selatan, tepatnya di
sebelah Utara Teluk Australia Besar yang disebut dengan Dataran Nurlabor
(Nurlabor Plain), di kawasan Danau Eyre, dan di Lembah Sungai Darling di New
South Wales. Kawasan dataran rendah tersebut merupakan kawasan air bawah tanah
yang membentang sejauh 2.000 km dari Utara ke Selatan dan 1.600 km dari Timur
ke Barat. Cekungan tersebut terletak di bawah dataran tengah dan mencakup tiga
perempat Queensland, seperempat New South Wales, sepertiga Australia Selatan,
dan seperdelapan Daerah Khusus Utara. Air bawah tanah itu dapat dipompa ke luar
sebagai air artesis untuk menghidupi domba dan ternak.
·
Sungai dan danau Benua Australia,
Sungai di Australia dapat dibedakan atas sungai yang bersifat permanen dan
bersifat periodik. Beberapa sungai yang terdapat di kawasan Plato Barat, yaitu
Sungai Ord, Gascoyne, dan Murchison yang semuanya mengalir ke Barat atau Utara.
Di sebelah Utara terdapat Cekungan Carpentaria. Di sebelah Selatan Cekungan
Carpentaria ada Cekungan Danau Eyre yang sangat luas. Di kawasan ini pada
umumnya terdapat sungai periodik yang hanya mengalir pada musim hujan.
Sungai-sungai tersebut mengalir ke danau-danau besar di daerah pedalaman dan tidak
pernah sampai ke laut. Salah satu danau besar di kawasan ini adalah Danau Eyre
yang merupakan suatu cekungan. Di sebelah Selatan Cekungan Danau Eyre dijumpai
Lembah Sungai Murray-Darling yang dialiri oleh kedua sungai terbesar di
Australia, yakni Sungai Murray (2.520 km) dan Sungai Darling (3.750 km).
d. Flora dan Fauna
·
Untuk jenis tanaman, pohon kayu eukaliptus merupakan jenis tanaman yang
paling banyak ditemui di Australia. Tidak kurang dari 569 jenis pohon
eukaliptus dan 772 jenis pohon akasia tersebar di berbagai kondisi iklim dan
tempat di Australia. Mallee adalah kawasan hutan yang terdiri atas pohon-pohon
eukaliptus rendah dan berdahan banyak serta dijumpai di dekat padang pasir.
·
Fauna khas Australia dapat digolongkan atas hewan marsupial dan monotrem.
Hewan marsupial adalah hewan berkantung. Contohnya adalah koala dan kanguru.
Adapun monotrem adalah jenis hewan-hewan yang bertelur, tetapi menyusui anaknya
seperti hewan mamalia. Contohnya adalah platypus. Selain itu, kawasan gurun
Australia juga menyimpan potensi fauna sejenis reptil berupa ular dan biawak
yang hidup di kawasan gurun, bahkan Australia tercatat memiliki berbagai jenis
biawak dan ular terbanyak di dunia.
Berikut peta persebaran fauna di benua australia
2.4 Kondisi Sosial Benua Australia
a. Suku dan Budaya
Meskipun
Australia merupakan negara yang amat luas, tetapi tidak banyak daerah yang
cocok untuk daerah hunian. Daerah-daerah yang paling sesuai untuk hunian adalah
daerah pantai yang iklimnya nyaman dan curah hujannya cukup. Daerah pantai
Australia sebelah Utara tidak dihuni oleh banyak penduduk karena iklim
tropisnya sangat kering, sedangkan daerah pedalaman dan daerah pantai Barat
Australia terlalu gersang
Gambar
2.3 Suku Aborigin
Manusia sudah menghuni Australia sejak lama.
Penduduk asli Australia disebut orang Aborigin. Dalam bahasa Latin, kata
aborigine mempunyai arti dari awal mula. Umumnya, orang percaya bahwa mereka
telah tinggal di Australia setidaknya selama 60.000 tahun. Saat ini keberadaan
orang Aborigin menjadi minoritas karena banyaknya pendatang dari Eropa, Asia, dan
lain-lain.
Gedung Pameran Kerajaan di Melbourne adalah gedung
pertama di Australia yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak
tahun 2004. Sejak tahun 1788, basis budaya Australia telah sangat dipengaruhi
oleh Budaya Barat Anglo-Keltik. Fitur budaya yang unik juga muncul dari
lingkungan alami dan budaya asli Australia. Sejak pertengahan abad ke-20,
budaya popular Amerika telah sangat memengaruhi Australia, terkhusus melalui
televisi dan film bioskop.[249] Pengaruh budaya lainnya datang dari negara
Asia, dan melalui imigrasi besar-besaran dari negara yang tidak berbahasa
Inggris.
Sastra Australia juga dipengaruhi oleh lanskapnya; karya
penulis seperti Banjo Paterson, Henry Lawson, dan Dorothea Mackellar
terinspirasi oleh semak-semak Australia. Karakter Australia kolonial, seperti
yang dilukiskan dalam beberapa karya sastra awal, cukup merakyat bagi orang
Australia modern. Pada 1973, Patrick White dianugerahi Penghargaan Nobel
Sastra, satu-satunya orang Australia yang meraihnya; ia diakui sebagai salah
satu penulis berbahasa Inggris besar sepanjang abad ke-20. Peraih pertama Man
Booker Prize dari Australia adalah Peter Carey dan Thomas Keneally.
b.
Kesehatan
Harapan
hidup di Australia cukup tinggi, 78,7 tahun untuk laki-laki dan 83,5 tahun
untuk perempuan yang lahir pada tahun 2006. Australia menduduki peringkat
tertinggi kanker kulit di dunia, sementara rokok adalah penyebab penyakit dan
kematian terbesar yang dapat dicegah.
Australia memiliki salah satu proporsi tertinggi kelebihan bobot badan
di antara negara-negara maju; juga menjadi yang paling tersukses dalam hal
pencegahan persebaran HIV/AIDS.
Australia
memperkenalkan perawatan kesehatan universal, yang dikenal sebagai Medibank,
pada tahun 1975. Dilanjutkan oleh pemerintah penerusnya, sekarang sedang dalam
pengembangan lebih lanjut, Medicare berdiri pada tahun 1984. Ia didanai oleh
pajak pendapatan yang dipungut sebagai iuran Medicare, kini dipatok sebesar
1,5%. Secara tradisional, tanggung jawab pengelolaan kesehatan masyarakat
dibagi antara pemerintah federal dan pemerintah negara bagian. Negara bagian
mengelola rumah sakit dan memperbantukan jasa rawat-jalan, sementara
persemakmuran mendanai Alur Manfaat Farmasi (pengurangan ongkos obat-obatan)
dan praktik umum. Di bawah pemerintahan Rudd, sebuah rencana reformasi
kesehatan dirintis, yang akan memungkinkan pemerintah federal mengambil "tanggung
jawab penuh bagi perawatan kesehatan pokok", intinya mengambil alih
tanggung jawab pengelolaan rumah sakit dan jasa rawat-jalan dari negara bagian.
Seluruh pengeluaran untuk pembiayaan
kesehatan (termasuk sektor swasta) adalah kira-kira 9% PDB.
c. Ekonomi
Perekomian
pada suatu Negara memiliki bermacam-macam sifat dan organisasi lainnya. Berikut
ini mata pencaharian penduduk di Benua Australia adalah sebagai berikut, yaitu:
·
Pertanian: Gandum,Tebu,Padi,Padi-padian kasar Kapas,Buah-buahan.
·
Perkebunan: Kayu gelondongan,Kertas,Pulp.
·
Pertenakan: Biji-bijian,Susu,Daging,Gula,dan Buah-buahan.
·
Perikanan: Ikan Tuna,Kepiting,Tiram,Remis.
·
Pertambangan: Emas,Bijih besi,Bauksit dan Aluminium,Tembaga, Nikel,Timah
hitam dan seng,Uranium,Batu bara,Minyak bumi&gas bumi.
·
Perindutrian: Australia penghasil utama produsen wol ,Industri susu
,Industri daging, industri tepung, Industri beras, Industri buah, Industri
hasil hutan, Industri besi baja, Industri aluminium, Industri kapal , Industri
perikanan, Industri pesawat terbang, Industri lain( Industri kimia ,tekstil
dsb).
·
Perdagangan: Australia mengekspor yang paling terbesar adal wol diseluruh
dunia.
·
Perhubungan: Sarana transportasi jalan raya, jaringan kereta api Australian
Natioanal Railways,Perkapalan,dan Pengangkutan udara.
·
Pariwisata: Objek Wisata:Kakadu,Mt.Olga,Kings Canyon dll.
d. Politik (Pandangan Politik Partai KoalisiLiberal-Nasional)
Peta politik australia
Pada
tahun 1996, Australia dipimpin oleh Perdana Menteri yang berasal dari Partai Liberal yang berhasil memetik
kemenangan dalam pemilu setelah berkoalisi dengan Partai Nasional yaitu John
Winsion Howard. Kemenangan ini sekaligus mengakhiri 13 tahun masa kepemimpinan
dari Partai Buruh (Australian Labor Party
- ALP). Pergantian partai yang berkuasa secara langsung juga berimplikasi pada
perubahan pandangan politik, kebijakan luar negeri serta hubungan internasional
Australia secara keseluruhan.
Australia
diproyeksikan sebagai negara dan benua bagi orang kulit putih yang homogen dan karena itu perlu diambil tindakan yang
cukup tegas dalam memproteksi masyarakat Australia terhadap kemungkinan
percampuran dengan masyarakat kulit berwarna lainnya. Dan pribadi Howard yang
seperti ini masih banyak ditemui Australia terutama dari kalangan tua dan
konservatif. Terlihat disini bukti ada dan berkembangnya salah satu dari dua
faktor krusial yang memberi efek persyaratan bagi kepentinga umum Australia dan
termasuk menentukan arah politik luar negeri Australia yaitu warisan Inggris.
Dengan
pertimbangan partai yang berkuasa dan
pribadi pemimpin partai (PM), maka dapat dikatakan bahwa selama Howard dan/atau
partai Koalisi masih berkuasa, gradasi hubungan Australia-Inggris dan
Australia-Amerika Serikat akan lebih diprioritaskan dibandingkan dengan
hubungan Australia-Asia atau lebih khusus lagi hubungan Australia-Indonesia (Kunjono,
2000:71-74).
2.4. permasalahan dan tantangan yang dihadapi penduduk di Benua Australia
Hubungan
Australia-Indonesia pada masa pemerintahan John Howard Pada masa pemerintahan
John Howard kebijakan luar negeri Australia terhadap Asia sempat mengalami
ketidak jelasan akibat kurangnya komitmen dalam mengimplementasikannya serta
adanya revitalisasi ikatan tradisional sehingga menimbulkan kemunduran hubungan
ekonomi-pertahanan dengan kawasan Asia. Namun
akhirnya para pembuat keputusan melakukan upaya reorientasi Asian-policy di
dalam prioritas dan pendekatan kebijakan luar negerinya.
Dalam pembahasan hubungan Australia-Indonesia
pada masa pemerintahan John Howard, penulis menggunakan buku yang berjudul “Ikhtisar
Hubungan-Hubungan Australia Indonesia”, yang disusun oleh kantor
Penerangan, Kedutaan Besar Australia, Jakarta
1994. Buku ini dapat dijadikan salah
satu literature, tulisan ini memberi gambaran tentang hubungan
Australia-Indonesia pada masa John
Howard hubungan-hubungan Australia dengan Indonesia baik dalam bidang
diplomatik maupun dalam bidang Pertahanan.
Kebijakan
politik Australia terhadap Indonesia
pada masa pemerintahan John Howard adalah “melayani” kepentingan Amerika
Serikat. Hal itu sekaligus menjadi
pertanda menguatnya kelompok status quo di langgam politik Australia. Kelompok status quo memang lebih suka bila
Australia menjaga hubungan tradisional
dengan negara-negara Barat daripada menjalin hubungan harmonis dengan negara-negara tetangga di Asia.
Kemenangan Partai Buruh pada dua pemilu terakhir Australia memunculkan harapan
Indonesia bagi awal era baru hubungan Australia-Indonesia yang selama masa kepemimpinan John Howard didominasi ketegangan-ketegangan politik. Dalam
pembahasan kebijakan politik
Australia terhadap Indonesia pada masa
pemerintahan John Howard Penulis
menggunakan buku yang berjudul Regional Dimensions of Indonesia-Australia
Relations yang diterbitkan oleh (Centre
For Strategic and International Studies) Jakarta, tahun 1984 didalam buku ini dibahas tentang Politik Luar negeri
Australia terhadap Indonesia pada masa pemerintahan John Howard. Australia
selama ini dianggap telah menutup mata terhadap berbagai persoalan terhadap
Indonesia, hanya untuk mempertahankan hubungan baiknya dengan Indonesia.
Pemerintahan John Howard dalam politik luar negerinya menunjukan semakin
menjauh dari Asia, John Howard lebih menitik baratkan orientasinya ke Eropa serta Amerika Serikat.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. KESIMPULAN
·
Benua Australia
merupakan satu-satunya benua yang menjadi satu Negara. Benua Australia
merupakan benua yang paling stabil di dunia dimana dalam sejarahnya tidak
pernah terjadi ledakan gunung api, penyebab tsunami, angin topan, bahkan
intensitas gempa sangat terbatas. Luas benua Australia kurang lebih 7.682.300
km2.
·
Australia terletak 1130 9’ BT dan 1530 39’ diantara 100 41’ dan 430 39 LS seperti yang
tampak pada Gambar diatas. Pada Gambar
diatas dijelaskan terdapat enam negara bagian dan dua wilayah. Keenam negara
bagian tersebut adalah New South
Wales, Victoria, Queensland, Australia Barat, Australia
Selatan dan Tasmania.
·
batas-batas wilayah australia berikut
ini:
Ø Ibukota : Canberra,Bentuk
Pemerintahan : Monarki Konstitusional,Bentuk Negara : Federasi, Kepala Negara :
Ratu/ Raja Inggris diwakili Gubernur Jenderal, Kepala Pemerintahan : Perdana
Menteri, Wilayah Utara berbatasan dengan Laut Timor (Timor Leste) dan Laut
Arafuru (Indonesia)., Wilayah Timur berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Laut
Tasman., Wilayah Barat dan Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia.
·
Kondisi Fisik Benua Australia :
Berdasarkan letak lintangnya, Australia memiliki tiga iklim matahari yang
berbeda, yaitu kawasan tropis (11 LS – 23 30 LS), kawasan subtropis (23 30 – 35
LS), dan kawasan beriklim sedang (35 – 44 LS).
·
Kondisi Sosial Benua Australia Sejak pertengahan abad ke-20, budaya popular
Amerika telah sangat memengaruhi Australia, terkhusus melalui televisi dan film
bioskop.[249] Pengaruh budaya lainnya datang dari negara Asia, dan melalui
imigrasi besar-besaran dari negara yang tidak berbahasa Inggris.
·
Kesehatan Harapan hidup di Australia cukup tinggi, 78,7 tahun untuk
laki-laki dan 83,5 tahun untuk perempuan yang lahir pada tahun 2006. Australia
menduduki peringkat tertinggi kanker kulit di dunia, sementara rokok adalah
penyebab penyakit dan kematian terbesar yang dapat dicegah.
·
mata pencaharian penduduk di Benua Australia adalah sebagai berikut :
Pertanian, Perkebunan, Pertenakan Perikanan, Pertambangan, Perindutrian,
Perdagangan, Perhubungan, Pariwisata.
·
permasalahan dan tantangan yang dihadapi penduduk di Benua Australia, hubungan
Australia-Indonesia pada masa pemerintahan John Howard Pada masa pemerintahan
John Howard kebijakan luar negeri Australia terhadap Asia sempat mengalami
ketidak jelasan akibat kurangnya komitmen dalam mengimplementasikannya serta
adanya revitalisasi ikatan tradisional sehingga menimbulkan kemunduran hubungan
ekonomi-pertahanan dengan kawasan Asia.
3.2.SARAN
Australia
merupakan sebuah negara monarkhi konstitusional serta mempunyai sistem pemerintahan parlementer.
Dari membaca permasalah yang ada di australia dan indonesia maupun negara lain
dapat kita ketahui bahwa sebaiknya jangan sampai kita ada bertentangan dengan
negara lain karena hal itu bisa merugikan negara itu sendiri, karena dengan
kita bekerjasama antar negara maka kita dapat bertukar pikiran ataupun dalam
bentuk barang maupun untuk menstabilkan kawasan negara itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Ibramih Jufri.2014.
BENUA-BENUA DI DUNIA.Jurnal ilmiah.
2.
https://www.google.com/search?q=JURNAL+ISSN+BENUA+AUSTRALIA&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab
3.
Poetri Rahman T.S. 2013. Diskriminasi imigran kulit putih berwarna dalam
masa kebijakan multikulturalisme pasca penghapusan White Australia Policy.
Jurnal kajian sastra dan budaya vol. 1 no. 2 | Juli 2013.